EHN Personal Thought

Marketing ala Pengemudi Bajaj Biru

Sore itu berkesempatan menaiki kendaraan umum bajaj berwarna biru dari dekat rumah menuju rumah sakit.

Sepanjang jalan sempat berdialog dengan bapak pengemudi bajaj.

Saya baru tahu kalau ternyata harga sebuah bajaj (biru) mencapai ratusan juta rupiah, bahkan disebutkan oleh sang bapak, harganya Rp. 130.000.000,- per unit. Waah, lumayan juga ya harganya. Melebihi harga sebuah mobil.

Sang bapak juga mengatakan, beberapa pengemudi yang mempunyai cukup uang, memiliki sendiri bajaj-nya. Sedangkan bagi yang menyewa, setiap hari dikejar setoran sebesar Rp. 120.000 / hari.

Hitung punya hitung, sang pemilik bajaj akan balik modal dalam kurun waktu 3 tahun.

Kalau pengemudi bajaj mengambil pembiayaan, dengan setoran kurang dari Rp. 120.000 / hari sebenarnya dia sudah bisa memiliki bajaj-nya sendiri dalam kurun 5 tahun.

Sang Bapak tadi sempat promosi bahwa bajaj biru lebih hebat dari bajaj merah. Sentakan (pergantian) antar gigi pun muluus.

Sambil tersenyum saya pun terkagum-kagum bahwa si Bapak ini bisa menjadi marketer yang luarrrr biasa. Salut bapake! Barakallah!

IMG_2872.JPG

EHN Personal Thought · Syiar · Uncategorized

Bajaj Mogok [Bahasa Indonesia]

Bajaj Mogok 

“Ya Allah, berikanlah kemudahan baginya | Berikan kemudahan rezeki bagi sang supir Bajaj dan keluarganya | Berikan ketenangan hati bagi Istri & keluarga-nya, yang mungkin sedang was-was menantikan kembalinya sang mujahid ke rumahnya” 

Sekelibat, terlintas begitu saja do’a di atas ketika aku melihat sebuah bajaj yang mogok di tepi jalan raya. Aku yang hampir saja menggerutu karena jalan yang kulalui terhambat, seketika sirna dan tercurahlah do’a di atas, ketika aku melihat sang sopir bajaj yang sedang sibuk meng-utak-atik bajaj-nya agar bisa hidup kembali. 

Memang tak lebih dari sekedar doa yang mampu aku haturkan. Kondisi jalan yang padat tak memungkinkan bagiku untuk menepi di jalan dan bertindak lebih. 

Rasa syukur kupanjatkan ke Sang Pencipta yang memberiku kesempatan untuk menikmati perjalanan dengan kesejukan AC atau mendengarkan suara merdu dari radio cassette. Aku tidak perlu berpanas-panas-an atau bersimbah keringat. 

Ah, begitu Maha Murah hati-nya Sang Pencipta, yang memberikan umatnya (termasuk diriku)berkesempatan untuk mendapatkan ladang amal. 

Semoga do’a yang kusampaikan itu di-ijabah oleh Yang Maha Kuasa. 

Amin –