EHN Personal Thought

Etika Berpakaian

When in Rome, act like a Roman. Tingkah laku menyesuaikan dgn kondisi dan keadaan.

Tidak semua peraturan dibuat tertulis. Tetapi ada adab atau etika yg harusnya secara umum dijalani. Seperti, ngobrol di kelas ketika dosen menyampaikan materi, atau berpakaian sopan dan rapih, ketika masuk kelas, dst.

Saya kira tidak semua undangan menyebutkan dress code, namun value, kebiasaan dan best practice tentunya bisa menjadi acuan.

Semisal, undangan Rapat Dosen di sebuah kampus pun, sepengetahuan saya tidak pernah menyebut dresscode. Tetapi ketika semisal seseorang hadir, menggunakan pakaian golf lengkap pun, tetap menjadi aneh. Meskipun ybs rapih, namun tidak tetap situasinya.

Kalau mau fair, hal setupa juga terjadi ketika seseorang takziyah (melayat). Tidak akan pernah ada dresscode. Tetapi ketka seseorang hadir mengenakan pakaian u can see atau bercelana pendek, apakah bisa dianggap biasa?

Etika ini tentunya berbeda di suatu bangsa dengan bangsa lain. Etika yg masih berlaku di Indonesia, semisal salim ketika berjumpa orang (yg lebih tua).

Timnas Junior Indonesia menjadi “tontonan” karena etika ini terbawa ketika berbanding ke luar negeri. Mereka salim ke wasit dan tim lawan. Di bangsa lain, salim bukan menjadi sebuah etika.

Kesimpulan singkatnya, selama di Indonesia, ikuti adab dan etika sebagaimana layaknya orang Indonesia bertindak. Pertahankan nilai luhur kesopanan dan penghormatan kepada sesama.

🙏🏻

One thought on “Etika Berpakaian

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s