Alhamdulillah, tercatat lebih dari 6000 alumni yang lahir dari sekolah saya. Alhamdulillah juga, sebagian besar alumni tersebut berada dalam taraf keberhasilan, baik secara keilmuan, strata sosial, ekonomi, jabatan, maupun kehidupan berumah tangga.
Namun demikian, tidak dapat kita pungkiri, masih ada sebagian dari lulusan tsb yang masih berjuang menghadapi kehidupan. Alhasil kesulitan ekonomi masih menghantui beberapa alumni.
Sebagai tempat didik yang telah “menghasilkan” kita, saya kira tidak bisa kita lupakan atau kita abaikan keberadaannya. Sekolahku, adalah salah satu tempat dimana kita menimba ilmu, berkawan, bahkan beberapa rekan menemukan jodohnya di tempat ini.
Saya pribadi, enggan menyatakan bahwa posisi saat ini berada dalam zona nyaman. Namun demikian, saya pribadi mempunyai tekad untik bersama-sama berbagi dengan rekan-rekan yang masih berjuang. Apabila dilakukan secara langsung, sepertinya kurang apik dan bisa menimbulkan prasangka atau pretensi yang kurang mengenakkan apabila ada suatu kendala di kemudian hari.
Untuk itu, kerjasama saling membantu ini, perlu diwujudkan dalam sebuah usaha bersama dan dilakukan bersama-sama. Salah satunya adalah dalam wadah pembentukan Koperasi Syariah Sekolah.
Konsep yang diusung dalam sebuah koperasi syariah adalah ta’awuun (gotong-royong, tolong-menolong). Untung sama dibagi, susah sama dirasa, risiko sama ditanggung. Sebuah konsep dengan nilai reliji yang sangat baik untuk kita jalani dalam berinteraksi dengan sesame mahkluk (muamalah).
Kehadiran sebuah koperasi syariah, bukan melulu mengejar keuntungan duniawi, namun jauh lebih dari itu, di dalamnya terkandung sebuah niat suci, menolong sesama. Apabila seseorang hanya fokus dalam pencapaian keuntungan, yang tidak salah di dalamnya, bisa menempuh pendirian sebuah Perseroan Terbatas (PT). Tetapi dalam sebuah Koperasi Syariah, selain faktor bisnis tadi, tentunya kita pun mengharapkan kebaikan bagi sesama.
Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama, memulai, membentuk dan menggelorakan konsep ekonomi berjamaah ini, sebagai bagian dari amal bakti kita kepada civitas Sekolah.
Kita mulai dari yang kecil, kita mulai dari diri kita sendiri. Berbagi kepada sesama, berbagi kepada alam. Insya Allah, ikhtiar ini merupakan bagian dari pencapaian Islam rahmatan lil alamin. Aamiin.
Ditulis, menjelang Dzuhur, di Jakarta, 27.12.2017